Sejarah
Sejarah teknologi 802.11 berawal pada putusan
Komisi Komunikasi Federal AS tahun 1985 yang merilis pita GSM untuk pemakaian
tanpa lisensi. Pada tahun 1991, NCR Corporation bersama AT&T
menemukan pendahulu 802.11 yang ditujukan untuk sistem kasir. Produk-produk
nirkabel pertama berada di bawah nama WaveLAN.
Vic Hayes dijuluki "Bapak Wi-Fi". Ia
terlibat dalam perancangan standar pertama IEEE
Sejumlah besar paten oleh banyak perusahaan
memakai standar 802.11. Pada tahun 1992 dan 1996, organisasi Australia
CSIRO mendapatkan paten untuk sebuah metode yang kelak dipakai di Wi-Fi untuk
menghapus gangguan sinyal. Pada bulan April 2009, 14 perusahaan teknologi
setuju membayar $250 juta kepada CSIRO karena melanggar paten-paten mereka. Ini
mendorong Wi-Fi disebut-sebut sebagai temuan Australia,meski hal ini telah
menjadi topik sejumlah kontroversi. CSIRO memenangkan gugatan
senilai $220 juta atas pelanggaran paten Wi-Fi tahun 2012 yang meminta
firma-firma global di Amerika Serikat membayar hak lisensi kepada CSIRO senilai
$1 miliar.
Tahun 1999, Wi-Fi Alliance dibentuk sebagai sebuah
asosiasi dagang untuk memegang merek dagang Wi-Fi yang digunakan oleh banyak
produk.
Nama
Istilah Wi-Fi, pertama dipakai secara
komersial pada bulan Agustus 1999, dicetuskan oleh sebuah firma
konsultasi merek bernama Interbrand Corporation. Wi-Fi Alliance mempekerjakan
Interbrand untuk menentukan nama yang "lebih mudah diucapkan daripada
'IEEE 802.11b Direct Sequence'". Belanger juga mengatakan bahwa Interbrand
menciptakan Wi-Fi sebagai plesetan dari Hi-Fi (high fidelity);
mereka juga merancang logo Wi-Fi.
Wi-Fi Alliance membuat slogan iklan asal-asalan
"The Standard for Wireless Fidelity" dan sempat menggunakannya
sesaat setelah merek Wi-Fi diciptakan. Karena slogan tersebut, orang-orang
salah mengira bahwa Wi-Fi merupakan singkatan dari "Wireless
Fidelity" meski kenyataannya bukan.
Logo yin-yang Wi-Fi menandakan sertifikasi interoperabilitas
suatu produk.
Teknologi non-Wi-Fi yang dibutuhkan untuk
titik-titk tetap seperti Motorola Canopy biasanya disebut nirkabel tetap.
Teknologi nirkabel alternatif meliputi standar telepon genggam seperti 2G, 3G,
atau 4G.
Sertifikasi Wi-Fi
IEEE tidak menguji peralatan untuk memenuhi
standar mereka. Badan nirlaba Wi-Fi Alliance didirikan tahun 1999 untuk mengisi
celah ini — untuk menetapkan dan mendorong standar interoperabilitas dan kompatibilitas
mundur, serta mempromosikan teknologi jaringan wilayah lokal nirkabel. Pada
2010, Wi-Fi Alliance terdiri dari lebih dari 375 perusahaan di seluruh dunia.
Wi-Fi Alliance mendorong pemakaian merek Wi-Fi kepada teknologi yang didasarkan
pada standar IEEE 802.11 dari Institute of Electrical and Electronics Engineers.
Ini meliputi koneksi jaringan wilayah lokal nirkabel (WLAN), konektivitas
alat-ke-alat (seperti Wi-Fi Peer to Peer atau Wi-Fi Direct), jaringan wilayah
pribadi (PAN), jaringan wilayah lokal (LAN), dan bahkan sejumlah koneksi jaringan
wilayah luas (WAN) terbatas. Perusahaan manufaktur dengan keanggotaan Wi-Fi
Alliance, yang produknya berhasil melewati proses sertifikasi, berhak menandai
produk tersebut dengan logo Wi-Fi.
Secara spesifik, proses sertifikasi memerlukan
pemenuhan standar radio IEEE 802.11, standdar keamanan WPA dan WPA2, dan
standar autentikasi EAP. Sertifikasi opsionalnya meliputi pengujian standar
draf IEEE 802.11, interaksi dengan teknologi telepon seluler pada peralatan
konvergen, dan fitur-fitur keamanan, multimedia, dan penghematan tenaga.
Tidak semua peralatan Wi-Fi dikirim untuk mendapatkan
sertifikasi. Kurangnya sertifikasi Wi-Fi tidak berarti bahwa sebuah alat tidak
kompatibel dengan alat Wi-Fi lainnya. Jika alat tersebut memenuhi syarat atau
setengah kompatibel, Wi-Fi Alliance tidak perlu berkomentar terhadap
penyebutannya sebagai sebuah alat Wi-Fi, meskipun secara teknis
hanya alat yang bersertifikasi yang disetujui. Istilah seperti Super Wi-Fi,
yang dicetuskan oleh Komisi Komunikasi Federal (FCC) AS untuk mendeskripsikan
rencana jaringan pita TV UHF di Amerika Serikat, dapat disetujui atau tidak.
Wi-Fi kota
Pada awal 2000-an, banyak kota di seluruh dunia
mengumumkan rencana membangun jaringan Wi-Fi sekota. Contoh usaha yang berhasil
yaitu Mysore pada tahun 2004 menjadi kota Wi-Fi pertama di India dan kedua di
dunia setelah Jerusalem. Perusahaan WiFiyNet mendirikan beberapa hotspot di
Mysore, yang mencakup seluruh kota dan desa-desa sekitarnya.
Tahun 2005, Sunnyvale, California, menjadi kota
pertama di Amerika Serikat yang menyediakan Wi-Fi gratis dengan cakupan satu
kota, dan Minneapolis memperoleh penghasilan $1,2 juta per tahunnya untuk penyedia
jasanya.
Pada bulan Mei 2010, Walikota London, Britania
Raya, Boris Johnson berjanji akan membangun jaringan Wi-Fi yang mencakup
seluruh London tahun 2012. Sejumlah borough, termasuk Westminster
dan Islington sudah memiliki cakupan Wi-Fi terbuka yang luas.
Para pejabat di ibu kota Korea Selatan, Seoul,
berusaha menyediakan akses Internet gratis di lebih dari 10.000 lokasi di
seluruh kota, termasuk ruang terbuka publik, jalan utama, dan kawasan
permukiman padat penduduk. Seoul akan menyerahkan pengoperasiannya kepada KT,
LG Telecom dan SK Telecom. Perusahaan-perusahaan tersebut akan menginvestasikan
$44 juta untuk proyek ini, yang akan rampung tahun 2015.
Wi-Fi kampus
Banyak kampus tradisional di Amerika Serikat
memiliki cakupan Internet Wi-Fi nirkabel yang setengah-setengah. Carnegie
Mellon University membangun jaringan Internet sekampus pertama bernama Wireless
Andrew di kampus Pittsburgh-nya tahun 1993 sebelum merek Wi-Fi muncul.
Pada tahun 2000, Drexel University di Philadelphia
menjadi universitas besar pertama di Amerika Serikat yang memiliki akses
Internet nirkabel di seluruh kampusnya.
0 komentar:
Posting Komentar